Brand Management


      Ketika orang ingin membeli sesuatu di warung biasanya kita menyebut merk, baik itu membeli minuman, bumbu masakan, mie instan maupun rokok. betul kan? nah inilah yang membedakan
produk yang satu dengan yang lainnya. Dari sekian banyak produk yang ada dipasaran meski memiliki kemiripan, namun orang akan tetap menghafal merk dan bedanya. Sebelum mengetahui lebih jauh mengenai Brand management, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu brand ?

Definisi Brand
    Secara bahasa Brand memiliki arti label atau merk. Namun secara luas atau dalam ilmu marketing dan komunikasi Brand adalah sebuah ingatan dan hubungan personal yang dibentuk dipikiran seorang konsumen oleh perusahaan dimana ia (seorang konsumen) tersebut memakai dan terus menerus memilih produk yang ditawarkan oleh perusahaan yang memiliki brand tersebut. Atau secara singkat brand itu adalah pelabelan seseorang terhadap apa saja yang dirasakannya,dilihat, dan digunakannya.

Manfaat dari brand
   Merek (brand) telah menjadi elemen krusial yang berkontribusi terhadap kesuksesan sebuah organisasi pemasaran, baik perusahaan bisnis maupun nirlaba, pemanufaktur (penjual produk) maupun penyedia jasa, dan organisasi lokal maupun global. Oleh karena itu sebuah perusahaan harus mengetahui bagaimana cara mengelola atau manajemen sebuah brand. Ada beberapa manfaat dari pada perusahaan yang memiliki brand antara lain,
      1. Membuat interaksi & hubungan personal dengan konsumen
        Manfaat pertama dari sebuah brand adalah perusahaan dapat membangun hubungan yang baik dengan konsumen mereka. Khususnya bagi perusahaan yang baru yang akan memasuki pasar sebuah brand wajib dimiliki oleh perusahaan karena dari situlah awal seorang konsumen untuk mengenal dan memakai produk yang ditawarkan kedepannya.

     
2. Membangun ciri khas agar membedakan dengan pesaing

    Yang kedua brand berfungsi sebagai identitas dari sebuah perusahaan dan produk yang ditawarkannya. Identitas tersebut adalah karakter perusahaan, harga, kualitas dan bentuk produk. Karena banyaknya produk-produk pesaing brand memiliki fungsi sebagai pembeda, karena yang diingat dalam benak konsumen ketika hendak ingin membeli suatu produk adalah brandnya.

     3. Memperjelas komunikasi pemasaran
        Ketika mungkin seseorang melihat sebuah iklan di koran, poster dan lain-lain kemudian disana terdapat sebuah logo maka kita akan mengetahui siapa yang mengeluarkan iklan tersebut. Bahkan mungkin hanya dari elemen warna dari logo tersebut, kita akan langsung paham siapa yang membuat iklan tersebut, walaupun informasinya sedikit. Inilah yang membuat komunikasi pemasaran jadi lebih mudah karena pada dasarnya kita sudah tahu dan kenal identitas dari perusahaan tersebut melalui logo dan warna perusahaan tersebut. Apalagi jika frekuensi atau tingkat pertemuan kita dengan brand tersebut tinggi, maka brand tersebut akan menjadi semakin diingat.



      4. Meningkatkan daya tarik untuk meningkatkan penjualan
      Yang keempat ini berkaitan dengan loyalitas konsumen terhadap penggunaan suatu produk. Ketika sebuah produk sudah memberikan yang terbaik dari segi kualitas, harga dll. dan tidak hanya memenuhi kebutuhan tetapi dengan memberikan kepuasan yang lebih baik dan terjamin maka konsumen akan loyal kepada produk tersebut. Hal ini akan berdampak kepada penjualan. semakin banyak target konsumen yang percaya, maka peningkatan terhadap penjualan akan naik.


Mengelola Brand Management
    Istilah brand muncul ketika persaingan produk semakin tajam dan menyebabkan perlunya penguatan peran label untuk membedakan produk itu dengan produk pesaing.
Salah satu upaya perusahaan untuk melakukan penguasaan pasar dan memperkuat produk dan layanan adalah melakukan branding.
        Branding adalah istilah lain dari kegiatan manajemen promosi atau kampanye suatu produk dan layanan. Kampanye atau promosi yang dilakukan akan mencapai kesuksesan ketika semua tim dalam perusahaan bekerja sama, Karena biaya yang dikeluarkan untuk membranding tidaklah murah. Tak jarang perusahaan rela menggelontorkan dana demi untuk membayar biaya yang harus dikeluarkan untuk proses branding. meskipun besarnya biaya untuk mempertahankan brand tersebut tidak dapat diukur manfaatnya secara langsung pada masa biaya itu dikeluarkan, manfaatnya bisa dirasakan tahun depan atau beberapa tahun yang akan datang.
       Di dalam buku Brand Asset Management: Driving Profitable Growth Through Your Brands, karangan Scott M Davis dijelaskan bahwa, Brand Asset Management adalah proses yang telah terbukti untuk mengelola brand sebagai aset untuk memaksimalkan nilai mereka. Pada prosesnya ada empat fase utama yang di jelaskan oleh Scott M. Davis yakni,


      1. Fase Satu : Mengembangkan Brand Vision
       Pertama, menentukan strategi dan tujuan keuangan dan tujuan yang ingin dicapai oleh brand anda:
a) Seberapa Baik Visi Brand anda dihubungkan dengan tujuan perusahaan ? Jika tidak terhubung, dapatkah Brand Asset Manajemen membentuk hubungan tersebut ?
b) Apakah senior management setuju terhadap sasaran dan tujuan brand ? Akankan brand dilihat sebagai aset atau secara sederhana sebagai alat marketing ?

      2. Fase Dua: Menentukan Gambaran Brand Anda
        Maksud dari fase ini adalah untuk memahami persepsi konsumen dan sudut pandang konsumen mengenai brand anda yang berkaitan dengan tumbuhnya persaingan dan peluang. Fase ini mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
a) Di antara konsumen yang ada sekarang dan konsumen yang menjadi target sasaran, apakah brand tersebut yang benar-benar berarti saat ini ? Apa kekuatan dan kelemahannya ? Bagaimana brand kita dibandingkan dengan brand pesaing kita ?
b) Seberapa konsistenkah brand image kita di berbagai segmen konsumen ?
c) Image apa yang ingin dimiliki brand kita di masa yang akan datang ? Kontrak apa yang diinginkan ? Bagaimana kami akan menjembatani celah antara hari ini dan besok ?
d) Bagaimana pelanggan kita membuat pilihan brand? Apakah kriteria utama pembelian mereka? Bagaimana brand kita bisa memenuhi kriteria tersebut dan dengan pesaing kita ?
e) Apa yang tidak memenuhi kebutuhan konsumen dan apa yang harus diisi oleh brand kita dari waktu ke waktu ?


      3. Fase Tiga : Mengembangkan Brand Asset Management Strategy
      Maksud dari fase ini adalah untuk menentukan strategi berbasis brand yang benar untuk mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan dalam Brand Vision dan dalam persepsi dan sudut pandang pasar dari Brand Picture. Fase ini mengarah pada pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1) Strategi berbasis brand apa yang harus kita gunakan untuk memenuhi pertumbuhan sasaran yang ditetapkan dalam Brand Vision kita ?
2) Di mana posisi yang sebenarnya dari brand kita ? Apakah posisi yang unik, kredibel, bernilai, tangguh dan sesuai dengan persepsi internal dan eksternal ?
3) Apa peluang produk baru yang ada untuk brand kita ? Bagaimana cara memperluas brand kita? Apakah batas-batas yang ada? Layar apa yang harus kita pergunakan sebagai daya angkat untuk membuat keputusan yang dapat diperluas?
4) Strategi channel apa yang akan mendukung sasaran dan tujuan kita untuk brand ? Cara berbaik apa yang dapat digunakan untuk mempengaruhi channel dengan brand kita ?
5) Dapatkah kita menghargai brand kita dengan harga premium berdasarkan pada kekuatannya bila dibandingkan dengan pesaing kita ? Berapa besar harga premiumnya? Bagaimana lagi kita dapat menggunakan brand kita untuk meningkatkan keuntungan ?
6) Taktik komunikasi apa yang dapat memperkuat brand kita dan memaksimalkan nilai asetnya ? Dimanakah kekuatannya dalam proses penjualan ?

       4. Fase Empat : Mendukung Brand Asset Management Culture
      Maksud dari dua langkah dalam fase ini adalah untuk menentukan bagaimana agar organisasi anda dapat mendukung keberadaan brand sebagai aset dan memastikan strategi yang anda rekomendasikan untuk dilaksanakan dan diukur. Fase ini mengarah pada pertanyaan-pertanyaan berikut :
1) Bagaimana sebaiknya kita membentuk organisasi kita untuk memaksimalkan keberhasilan brand ? Bagaimana kita meninjau dan menghargai yang terlibat dalam mengelola brand sebagai aset ?
2) Matrik apa yang sebaiknya kita gunakan untuk mengevaluasi kinerja brand kita ?
3) Bantuan apa yang diberikan matrik tersebut kepada kita dalam membuat keputusan ?
4) Bagaimana kita melatih dan mendidik karyawan mengenai strategi Brand Asset Management secara lebih efektif ? Bagaimana cara kita melibatkan manajemen senior untuk dapat secara aktif terlibat, mendukung dan berkomitmen dengan usaha kita ?


 



Kutipan sumber :
http://ipan.web.id/strategi-bisnis-manfaat-merek-bagi-bisnis/

http://ahlimanajemenpemasaran.com/2011/07/prinsip-dalam-mengelola-brand-strategy-dan-brand-management/
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/05/brand-equity-kekuatan-suatu-merek.html 




           

0 bacotan:

Posting Komentar

 

Get In Touch

phone Number : +62 856 1938 510
email : streetartist.ofdexact@gmail.com
BBM PIN : 764a25a2

My Inspirational Site